Senin, 31 Januari 2011

Hasil Akhir Desain Kaos

Temen-temen setelah beberapa kali ditolak oleh perectakan dengan alasan tidak bisa disablon...karena adanya warna yang terpecah-pecah (tidak ngebok), maka saya minta dibuatkan desain yang bisa disablon tapi tanpa mengubah tema asalnya.


Berikut ini :

Nah inilah desain yang sudah saya terima, dan mau saya pesan, dengan dimensi sebagai berikut :

S = Pjg.60cm/lbr.44cm
M = Pjg.65cm/lbr.48cm
L = Pjg.70cm/lbr.52cm
XL = Pjg.74cm/lbr.56cm
XXL = Pjg.78cm/lbr.60cm
XXXL = Pjg.80cm/lbr.64cm


sebagai gambaran kalau saya pas-nya pakai XL (kelihatan seperti model beneran)

Temen-temen yang mau update ukuran silakan sebelum jam 12.00 siang ini, karena setelah itu mau transfer DP

Nuwun (Mas Nank Hanggarjito)

Jumat, 21 Januari 2011

Catatan Gempa : Guyon Kelam (lanjutan tulisan berjudul : 5.57)

Seorang teman yang ada di jepang mengirim pesan kepada saya, "mas tulisanmu marai mbrebes mili" hehehe. Bagi yang bukan orang jawa maaf tidak saya indonesia-kan karena nuansa mbrebes mili susah didapat jika di indonesiakan, dan saya berjanji untuk melanjutkan tulisan tentang gempa (lihat catatan 05.57) maka saya penuhi menulis yang agak lucu. Jika bisa... Mungkin jika yang menceritakan ini tidak mengalami sendiri maka hal ini mungkin kurang elok atau kurang etis untuk menceritakan. Tapi kalau mengalami sendiri sah-sah saja kan? maka saya memberi judul Guyon Kelam karena sebenarnya memang tidak layak untuk di'guyon'kan. Mohon ijin...

Tsunami abal-abal

Jadi sewaktu saya menjalankan perintah pertama saya setelah diangkat menjadi juru rawat oleh istriku sendiri maka segeralah saya berboncengan dengan pak RT menuju tempat praktek istriku untuk mengambil obat. Arah tempat praktek istriku ada di bagian selatan rumah sekitar kurang dari 1 KM. Jogja adalah kota yang diapit laut di selatan dan gunung merapi di utara. Dalam perjalanan tiba-tiba terlihat begitu banyak orang naik motor sambil berteriak-teriak "..tsunami.. tsunami.. tsunami.." sambil memelankan motor sayapun bertanya., "tsunaminya dimana mas?'" dijawab, " sudah sampe tugu lancip mas.." tugu lancip? tugu lancip itu terletak 5 km arah utara tempatku.

Jadi kalo bener ya sudah almarhumlah semua orang-orang bermotor itu. hehehehe.... Berhenti sampai disini masalah tsunami? belum mas/mbak/pakde/paklik... setelah selesai dengan susah payah mengambil obat maka pulanglah kami berdua. Di tengah perjalanan ketika kami melewati jalan di tengah mbulak (halah mbulak ki bhs indionesiane opo mas benu?) yang dikiri kanannya ada pohon besar tiba-tiba terdengarlah suara "tolong.. tolong.." dengan segera kuhentikan motorku. Kucari dimana suara itu, adakah orang tertindih bangunan? tapi jelas tak ada bangunan di sini. Tiba-tiba... klotak helmku tertimpa sesuatu. .. GIGI PALSU!!! modar untune sopo iki?

Maka kutengoklah ke atas. Lha dalah anak cecak jenenge sawiyah, diatas pohon ternyata ada seorang kakek lagi nangkring di pohon flamboyan... maka saya tanya beliau-nya. "Mbah ada apa disitu?" dia pun menjawab "wowo nunani..", apa mbah? " "wowo nunani.." jawabnya lagi. Ku ganti pertanyaanku lebih fokus "ada yu nani?" ngapain simbah ini ngintip yu nani pikirku. Lalu pak RT dengan sigap memanjat pohon flamboyan itu. Kulihat dari bawah betapa susahnya mereka berdua turun dari pohon.

Setelah turun dengan segera simbah itu mengambil giginya dan memasang. Lalu dengan jelas kami mendengat sabdanya, " ADA TSUNAMI" oalah... untu palsu..untu palsu. "Ada tsunami dimana mbah?" kami pun menanyakannya. Singkat cerita ketika ada isyu tsunami dia langsung digendong cucunya yang paling besar untuk mengungsi. Tapi karena cucunya sudah tidak kuat maka simbah ini diungsikan yang menurut perkiraan cucunya akan selamat. Yaitu di atas pohon Flamboyan.. Oalah ini cucu yang sayang kakeknya apa kurang ajar? Hehehehe.

Sukarelawan yang Suka-suka sendiri

Cerita ini adalah ketika saya menolong tetangga yang luka kakinya. Singkat cerita berdasarkan keterangan dokter, ini patah tulang atau entahlah keseleo atau retak saya sudah lupa lha wong tiga tahun yang lalu. Maka meluncurlah perintah dokter tersebut, " mas cari papan.. dua" halah koq perintah aneh-aneh.. tapi doktere ayu je dab. Maka segeralah saya dan sukarelawan lainnya mencari papan eh ternyata dua rumah disamping saya lagi ngecor ketemulah dua papan tersebu. Tuhan selalu memberi jalan umatnya yang berniat baik. " Siap bu dokter, papan tersedia dua, lebar 20cm. ok...?" dokternya tersenyum... waduh... semangaaatttttt.

Maka bu dokter pun bersabda. “Pada hitungan tiga saya akan tarik kakinya dan kalian bebarengan segera tempelkan papan kiri-kanan..mengerti?' "SIAPPPP" jawab kami serempak. Ok satu.. dua... tiga... Klep.. dan ..."WADOOOWWWW...." berteriaklah sang pasien. Dengan paniknya bu dokter berteriak..." lepas papannya!!!". Dengan segera kami lepas papan itu dan bu dokter dengan seksama memeriksa kaki pasien. " harusnya gak papa" kata bu dokter. Tiba-tiba ada darah mengalir, lho koq bolong..? lha dalah, ternyata papan tersebut ada pakunya karena bekas buat ngecor... maka peribahasa yang benar adalah sudah jatuh tertimpa bangunan tertusuk paku pula..

Kaya Mendadak

Ini sebenarnya gak lucu tapi ya kalau orang sabar pasti tersenyumlah. Ketika beberapa hari setelah gempa, kegiatan kami di malam hari adalah ronda malam karena adanya isu penjarahan sambil saling menguatkan hati. Dan yang penting, hati kami ayem karena pak SBY-JK berjanji akan memberikan kami bantuan duit buat bikin rumah (eh jebulnya... titenono kowe le ojo ngarep2 tak coblos..). Ditengah asyiknya kami membicarakan janji manis tiba-tiba lewatlah seorang laki-laki untuk mudahnya kita sebut Paijo. Teman sebelah saya kemudian berkata.." wah paijo setelah gempa jadi kaya lho mas...". Saya pun menjawab setengah bertanya "lho memang rumah paijo berapa? apa iya nanti dia akan dapat ganti sebanyak rumahnya dikalikan rp?" 'Oh..tidak mas" jawab temanku dengan santainya sambil meneruskan perkataannya, " lha paijo itu saudaranya cuma satu kemaren mati, jadi warisannya jatuh ke dia semua" trembelane cah siji iki.. Segera kuambil rokok untuk menutupi senyumku.

Lebih baik malu

Setelah gempa yang besar, masih banyak gempa-gempa susulan yang terjadi dan itu tetap membuat kami panik karena trauma. Setelah gempa di pagi hari jam enam kurang tiga menit selama 54 detik itu terjadi maka kami yang masih diberi Alloh waktu untuk bertobat dan mengambil hikmah dari bencana itu pun pada berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Di tengah rasa sukur karena kami selamat dan rasa deg-degan yang masih mendera tiba-tiba tetanggaku berteriak "wei.. mas paijo lali ora kathokan.". Eh ternyata tetangga kami yang namanya paijo saking paniknya dia langsung berlari menyelamatkan diri sewaktu mandi. Jadi dengan jelaslah mas paijo telanjang lonjong (karena laki-laki). Dengan malu yang sangat, kemudian berlarilah mas paijo masuk ke kamar mandi.

Dan tiba-tiba BRAAAAK.. dan kami pun langsung berlari ke arah rumah mas paijo. Yang terdengar adalah lolongan menyayat hati memohon pertolongan. Ternyata saking malunya mas paijo dengan sepenuh kekuatan menutup pintu kamar mandinya, dan dia lupa kamar mandinya tidak lagi sekokoh yang dulu. Walhasil mas paijo jatuh tertimpa reruntuhan kamar mandi akibat kekuatannya menutup pintu. Maka segera digotonglah mas paijo karena luka di kepala dengan tetap... telanjang lonjong.

Sudahlah, sudah malam dan sekarang tanggal 27 mei 2009. Tepat tiga tahun yang lalu gempa bantul terjadi. Aku mau berdoa bagi mereka yang diambil Alloh dan dimasukkan surganya tanpa dihisab. Dan relawan yang baik hati, yang datang entah dari mana teman-teman di malang yang sealu memenuhi kebutuhan kami di mbantul kuucapkan terima kasih. Cerita ini untuk kalian. ALLOH melindungi kita semua. Amieeen.


Original by raden mas maskun

Senin, 17 Januari 2011

SOP Komunitas

Laskar Senja adalah sebuah komunitas yang dibentuk untuk memudahkan pembelian tiket dan mengumpulkan anggotanya dalam satu gerbong sehingga dapat duduk berdekatan, bersilaturahim, bercengkerama, berbagi suka duka, dan sebagainya. Kata senja diambil karena komunitas ini sebagian besar selalu menggunakan kereta bisnis - Senja Utama Jogja dan atau Solo untuk Pulang Jumat Kembali Ahad Jakarta - Jogjakarta/Klaten/Solo dan sekitarnya.

Berikut ini beberapa informasi terkait SOP yang berlaku di Komunitas Laskar Senja:

1. Registrasi Anggota
Setiap orang yang akan menjadi anggota komunitas Laskar Senja harus terlebih dahulu mendapat persetujuan forum anggota dan di haruskan mengisi Formulir Registrasi.




2. Iuran Anggota
Setiap anggota Laskar Senja yang sudah mengisi formulir registrasi akan dikenai biaya iuran anggota yang telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama.

3. Pemesanan Tiket
Anggota yang akan memesan tiket harus mengisi formulir pemesanan yang link-nya akan diberitahukan melalui email, gmail group, atau roomchatt.




4. Pembayaran dan Pemantauan Saldo Deposit
Setiap anggota Laskar Senja yang memesan tiket harus mentransfer deposit ke rekening yang telah ditentukan untuk melakukan pembayaran pemesanan-pemesanan tiket. Saldo deposit, pembayaran tiket, iuran anggota, dan biaya lainnya dapat dipantau oleh masing-masing anggota melalui melalui link yang diberitahukan kepada seluruh anggota.




5. Posisi Tempat Duduk
Posisi tempat duduk di kereta dapat dipantau melalui link yang diberitahukan kepada seluruh anggota juga.




Pelayanan Prima



Adalah Mas Herrys yang pada perjalanan malam tadi (16/01/2011) memanjakan lidah dan perut kami. Kue spesial buatan sang ratu, yang dibuat dengan penuh kasih sayang dan cinta demi untuk menemani perjalanan sang kekasih hati, beliau persembahkan buat para anggota laskar lainnya. Di atas singgasananya di bilangan Blok 5 No. 9A Mas Herry memberikan pengakuannya : "Iya mas, itu buatan istri saya."

Tapi ada satu lagi laskar yang layak mendapatkan acungan 5 jempol, yaitu asisten kumendan yang berjuluk Raden Bagus Rakhmada. Dengan senyum kasnya dan janggut lebatnya yang bisa membuat para bidadari surga kesengsem, diedarkannya bingkisan kue itu kepada semua anggota laskar dengan penuh semangat. Alhamdulillah, tak salah jika dulu kanjeng nabi pernah bersabda, "tahaddu tahabbu." Saling memberi hadiahlah kalian, maka yakinlah kalian akan saling mengasihi.

Ini memang bukan pertama kalinya makanan, kue, gorengan, atau makanan kecil lainnya beredar di atas pesawat senja ini. Selalu ada saja momen yang sederhana, yang semoga dengan momen-momen itu makin memudahkan pertautan hati-hati di antara kami. Intinya : semoga selalu akan ada momen-momen itu seterusnya (hihihi...), sehingga perjalanan yang panjang, melelahkan, dan kadang tak jelas ujung waktunya ini, mampu kami lewati dengan tetap semangat dan selalu dalam naungan persaudaraan dan kekeluargaan.

Kamis, 13 Januari 2011

Catatan Maskun tentang Gempa Yogya


Iseng-iseng selepas sholat shubuh pagi tadi saya melihat-lihat status dari teman-teman di efbe. Ada puisi rindu dari Raden Mas Maskun yang cukup menggelitik saya. Setelah saya komen belakangan baru tahu ternyata itu adalah puisi Raden Mas Maskun lebih dari setahun yang lalu. Baru tahu ,ternyata beliau ini seorang Pujangga yang tidak kalah dengan mumpuni jika dibanding dengan kakak Arya Kamandanu, ya si Arya Dwipangga itu. Kemudian perhatian saya akhirnya berhenti di catatan tentang gempa jogja tahun 2006 lalu, karena cukup heroik dan juga bisa menjadi cara kita untuk mengenang episode kehidupan di tahun itu, maka saya minta ijin untuk meng-kopas-nya di blog kita ini. Selamat menikmati.
 
5.57

Lindu..lindu..lindu.... lalu suara berdentum berulang kali. Dengan segera aku melompat meski nyawa belum sempurna karena tidurku yang nyenyak. Belum sampai kakiku menapak tiba-tiba lemari di kamar roboh di depanku. Aku lompati ,dan brak aku menabrak tembok. Pintu bergeser? tidak .Kesadaranku mulai timbul ini gempa. Sambil merangkak aku keluar rumah. Rupanya aku orang terakhir yang keluar rumah. Bapak, ibu, anak, istriku lengkap sudah di halaman belakang. Kami saling berpandangan dan secara tak sadar menengok ke utara, merapi meletus? Wedhus gembel datang? Ternyata tidak ini gempa, benar-benar gempa tektonik bukan gempa vulkanik. Merapi dengan gagahnya masih berdiri di utara dan langit begitu langit cerah. Tanpa awan, tanpa awan panas si wedhus gembel.

Tiba-tiba istriku berkata " mas kamu keliling lihat keadaan . Dengan gempa yang merobohkan semua pagar ini aku yakin yang cedera banyak sekali". Nada suara ini bukan lagi nada istriku yang kukenal meski suara itu suara istriku. Dia telah menjelma sebagai dokter, ini perintah. Ya.. yang berbicara ini adalah dokter, instruktur gawat darurat. Aku baru sadar memang istriku seorang dokter. " Keliling de..? untuk apa?" istriku tak menjawab, dia malah berkata.." cari pak RT atau siapa saja ,ambil motormu boncengkan dia dan kamu bawa seluruh obat yang ada di ruang praktek". " buat apa de?" istriku menjawab ," bawa kesini mas.. semuanya dan aku berharap aku tidak menggunakannya"

Belum sempat aku berangkat tiba-tiba pak Rt datang. " Bu dokter ada mas?" kujawab "ada apa pak?" dia menjawab singkat, "ada yang mati". Pagi itu menjadi pagi yang sibuk buatku dan seluruh orang di Bantul, di Jogja atau mungkin di Indonesia beberapa jam kemudian. Dan pagi itu tanpa ada SK aku sudah diangkat menjadi juru rawat oleh istriku. Pasien pertama adalah kang pardi dengkul sobek 10 cm. tugasku? membungkus sendok dengan sapu tangan. tahu kalian untuk apa? untuk digigit kang pardi. Digigit? ya karena ketika istriku menjahit dengkul kang pardi, tidak ada obat bius jadi dia harus menggigit sendok itu supaya ketika kesakitan dia tidak menggigit lidahnya.

Dan tak sampai satu jam sudah berpuluh orang antri karena luka. istriku hanya memberi perintah bersihkan lukanya. kujawab .."Alkohol sudah habis de.. sudah 5 botol habis semua" dengan air aqua saja mas.. harus aqua. Dan kalian tahu benang untuk menjahit kudapat darimana? dari pensiunan tukang sunat yg sudah daluarsa 2 tahun. Maka sebelum digunakan benang itu direndam dengan betadine. Modar nek malapraktek piye jeng..?setiap habis membersihkan aku lapor mbah parjo kepala sobek, lek paijo, kang timan, kang slamet, mas bambang..bla..bla..bla... pusing aku.

Hari itu aku mendengar ucapan seorang guru SD namanya pak Dar, " Alhamdulillah mas kun gempanya jam 05.57 coba setengah jam kemudian saya tidak akan punya murid lagi" Allohuakbar.. begitu besarnya rasa syukurmu pak dan imanmu terhadap takdir Alloh. dan hari itu aku mendengar yang banyak mati adalah ibu-ibu dan anak-anak. Ibu-ibu karena tertimpa beton di dapur ketika menyiapkan sarapan buat anaknya yang hendak sekolah dan anak-anak karena akan sarapan. Tapi yang mati tidak akan sebanyak jika gempa itu terjadi setengah jam kemudian karena hampir semua sekolah roboh.

Tapi hari itu aku bersaksi begitu banyak orang baik. Apotik langganan istriku menyerahkan berkardus kadus obat gratis. Ibu-ibu membuat nasi bungkus. Orang-orang dari magelang, temanggung dan entah darimana datang dengan truk terbuka membawa peralatan membantu membersihkan puing-puing tanpa dibayar,dan membawa beras untuk makan dirinya sendiri, karena tak mau merepoti orang yang sudah susah. Teman-teman DJP yang datang bermobil mobil membawa bantuan. Teman dari Malang Mas Anthon,Mas Agung,Mbak Ratri,Mas Heru, Mas Erwin, Mas Anung hanya dengan sms bersedia memenuhi kebutuhan kami.

Teman dari Pasuruan dibawah komando mas Agus hernowo yang dengan senang hati menyerahkan selimutnya meskipun istananya luluh lantak dan lebih memerlukan daripada tempatku, Mas Solichin yang membantu akses ke kanwi Jogja. Dimana aparat pemerintah..? Entahlah . Yang jelas sekarang mereka masih berani berkata "Lebih cepat lebih baik" dan "Lanjutkan" hehehehehe rakyat gak akan lupa bosss..

Demi Alloh kami berhutang budi pada kalian orang-orang baik, hanya Alloh yang bisa membalas amal kalian.Satu hal yang tidak pernah kulupakan , aku menyuapi istriku dibawah pohon dan dia dengan tenangnya menjahit jidat. hehehehe.05.57 WIB tanggal 27 Mei tiga tahun yang lalu Alloh memberikan pelajaran,kekuatan, bahkan kematian yang indah karena gempa Bantul. Syahidlah kalian yang meninggal karena bencana. Ambil hikmah bagi kami yang masih diberi nafas agar kami bertobat dan bertambah iman.Sebenarnya masih panjang yang akan aku tulis, banyak juga hal yang lucu. mungkin besok pagi kutuliskan itu ..jika sempat hehehe. Salam-KC. (27/05/09-00.15)

Rabu, 12 Januari 2011

Hasil Final Desain Kaos

Setelah melalui survey yang cukup melelahkan, dan mengadopsi beberapa keinginan anggota laskar, maka diputuskan 3 desain kaos yang akan dipesan, yaitu sebagai berikut :
1.       Desain 1


2.       Desain 2


3.       Desain 3

Bila menginginkan gambar dalam ukuran yang lebih besar bisa minta diemail.....
Harga belum deal dengan vendor, namun sebagai ancer-ancer sekitar  Rp. 40.000,- s.d. Rp. 50.000,-saat ini panitia sedang berusaha negosiasi.
Bagi anggota segera memilih kaos yang akan dipesan dengan ketentuan :
1.       Pemesan boleh pesan lebih dari 1 atau 2 kaos;
2.       Harus memilih desain yang ada;
3.       Bisa milih jenis lengan panjang atau pendek;
4.       Harus tentukan ukuran masing-masing pilihan;
5.       Paling lambat hari Jumat, 14 Januari 2011 pukul 13.00, karena panitia pengadaan akan segera pesan ke vendor (takut mutasi ke Bantul).
6.   Pemesanan harus melalui email saya (anang.anggarjito@gmail.com) dengan menyebutkan identitas pemesan, jumlah, jenis desain masing-masing pemesanan, ukuran, jenis lengan, dan keterangan yang dianggap perlu.
Sebagai contoh ukuran kaos adalah sebagai berikut :

S               = panjang 64/ lebar 46
M              = panjang 66 / lebar 50
L               = panjang 68 / lebar 54
XL             = panjang 70 / lebar 58
XXL           = panjang 72 / lebar 62
XXXL         = panjang 74 / lebar 66
Terima Kasih

Desain Kaos Laskar Edisi 2


Desain 8


Desain 7


Desain 6


Desain 5


Desain 4


Desain 3


Desain 2


Desain 1

Original by laskar.sendja.mataramku

Selasa, 11 Januari 2011

Lahir Kembali

Assalamu'alaikum wr.wb.

Sahabat, alhamdulillah setelah mengalami pasang surut, komunitas laskar sendja kini kembali mewujud kembali. Awalnya nama laskar senja muncul di awal 2008 sebagai wujud kegalauan beberapa gelintir insan pelaku kehidupan jarak jauh yang dipaksa oleh keadaan. Melalui media bernama email waktu itu, nama laskar sendja semakin dikenal. Belakangan, komunitas laskar sendja mulai merapatkan barisan lagi. Kali ini lebih kepada tujuan menjalin persaudaraan dan ukhuwah di tengah belantara ibu kota ini. Bersama-sama senasib dan sepenanggungan.

Telah banyak kegiatan yang berhasil dilaksanakan mulai tahun 2010 kemarin. Barangkali nanti akan diceritakan oleh sahabat-sahabat kami yang lain, yang juga menjadi tim pengisi blog ini. Semoga dengan adanya blog ini, semakin mempermudah komunikasi dan jalinan ukhuwah ini. Dan yang tidak kalah penting adalah dengan blog ini kami ingin membuat jejak. Ya, jejak bahwa kami (komunitas laskar sendja) ini pernah ada dalam sejarah perjalanan manusia ini. (Heroik banget sih).

Sekian. Selamat menikmati.